Breeze Cool, Sepatu Ber-AC dari Jepang

Jepang menciptakan sebuah sepatu yang aneh dan unik. Sepatu ini berawal dari sebuah imajinasi hingga terciptalah sepatu ber-AC. Produk ini merupakan yang pertama dan hanya dijual di Jepang.

Sepatu Hydro-Tech untuk pria ini muncul sebagai 'best seller' di sebuah toko sepatu terkemuka di Tokyo. "Saya mulai Menghemat Energi dari kaki saya" bunyi slogan produk tersebut. Demikian seperti dikutip Ubergizmo, Senin (25/7/2011).

Alat ini dapat membantu pengguna mengurangi bau pada kaus kakinya, karena kaki pengguna tidak akan berkeringat dan tetap nyaman saat menggunakannya. Dengan menggunakan sepatu Breeze Cool, maka pengguna akan merasakan udara yang dingin. Saat musim panas tiba di Jepang, rasanya sepatu ini sangat tepat jika digunakan sebagai alternatif yang dapat membuat kaki pengguna tetap kering dan tidak lembab.

Sepatu Breeze Cool tidak memiliki mesin AC seperti pada umumnya, melainkan bergantung pada teknologi filter baru yang melepaskan panas dan kelembaban di dalam sepatu. Sementara udara baru akan terus mengalir ke dalam untuk memastikan serta menjaga kaki agar terasa segar dan bersih.

23.00 | 0 komentar | Read More

Modifikasi Mobil aneh dan Unik ( Full Pict)

22.45 | 0 komentar | Read More

Bus Amphibi yang Bisa Berjalan di Air ( Full Pict)

22.39 | 0 komentar | Read More

Amangiri Hotel, Hotel di Tengah Gurun ( Full Pict)

Dirancang untuk terlihat seperti pemandangan sekitarnya, salah satu taman nasional terbesar Amerika, fasilitas hotel Amangiri (bagian dari Aman Resorts) adalah dalam ukuran yang pas dengan ukuran alam sekitarnya, terdiri dari lembah dari Canyon Point dan pelapisan batuan yang mengarah ke Grand Staircase. Amangiri, atau, gunung damai ‘ini terletak di 600 hektar di Southern Utah, dekat perbatasan dengan Arizona. Pada dasarnya, ini hanyalah tempat yang ada di tengah gurun. Para pengembang proyek percaya bahwa gurun Southwest sudah memiliki potensi untuk dikembangkan dari gurun biasa menjadi mempunyai nilai ekonomi. Jadi arsitektur telah dirancang untuk berbaur ke pemandangan dengan alam, bahan warna dan tekstur fitur desain juga dibuat semirip mungkin.

sumbewr : http://forum.vivanews.com/image-only/200440-amangiri-hotel-hotel-di-tengah-gurun.html#post1980387z

22.37 | 0 komentar | Read More

Lautan Yang Membeku

Pernahkah terpikir, ketika lautan tiba-tiba menjadi beku?. Dengan kekuasaan Allah, sebuah lautan yang penuh air menjadi beku.

Gambar dibawah merupakan gambar dari sebuah laut yang menjadi beku. Lokasi lautan beku ini terletak di negara Pakistan. Bila anda berkunjung kesana, silahkan anda lihat-lihat. sendiri.

 Sumber :

kaskus.us

11.33 | 0 komentar | Read More

Desa Terapung di Danau Titicaca yang Menakjubkan

Bayangkan, bangun tidur dan kemudian melihat dunia mengapung melewati jendela kita, kira-kira bencana apa yang sedang terjadi?

Banjir bandang atau badai mimpi buruk sedang menerjang rumah kita? Atau ini hanya suatu hari yang biasa saja di ranjang rumput terapung di danau Titicaca.

Berlokasi di ketinggian 3812 meter di padang Peruvian, di sini terdapat 40 pulau-pulau terapung. Awalnya dibuat oleh orang-orang Uros dari Peru dari jaman Inca, pulau-pulau cantik ini digunakan untuk tempat pelarian dan berlindung dari peperangan yang tidak pernah berhenti di tanah airnya.

Cara suku Uros ini bisa benar-benar membuat mereka sulit dijangkau oleh agresor, dan karena dikerjakan dengan sangat baik oleh masyarakat mereka selama berabad-abad, sepertinya tidak ada alasan untuk berpindah ke tanah daratan.

Dibuat dengan tangan yang penuh ketelitian, pedesaan terapung ini disusun dari lapisan-lapisan rumput ilalang tortora yang dijadikan satu dan diikatkan ke suatu struktur dasar terapung, seperti ponton.

Hasilnya adalah seperti rakit raksasa, dan hebatnya mampu menahan beban yang berat dan besar.

Pulau-pulau ini sebenarnya cukup mutakhir dan bisa dipaksa dibebani tetapi juga harus diperbaiki secara berkala untuk memelihara kekuatannya.

Ketika ilalang-ilalang tua mulai terlepas dari struktur dasarnya, ilalang-ilalang baru menggantikannya di permukaannya.

Rumput-rumput ilalang ini diambil dengan hati-hati dari pinggiran danau Titicaca. Pulau-pulau ini ditambatkan di tempatnya dengan tali-tali yang diikatkan ke tiang-tiang kayu ke dasar danau.

Hanya sedikit dari pulau-pulau itu yang mau menerima pengunjung, yang bukan berarti hal yang tidak baik karena ada laporan yang menyebutkan tradisi hidup suku Uros ini berubah cepat karena bertambahnya interaksi mereka dengan para turis.

Para penghuni danau ini menganggap dirinya sebagai pelindung danau dan konon lebih dahulu dari peradaban Inca, dan menurut legenda dari generasi ke generasi, bahkan sudah ada sebelum matahari, bintang, dan bulan.

Tidak heran mereka khawatir akan direcoki oleh orang-orang yang ingin tahu banyak tentang mereka.

10.41 | 0 komentar | Read More